Salam Kami


doa rabithah

doa rabithah

HADAPILAH...SHOUTUL HARAKAH

Rabu, 08 Februari 2012

Resolusi Tanpa Aksi Bisa Basi

Penyakit Hangat-hangat Chicken Feces...

Sobat RISMA  punya resolusi untuk tahun 2012 ini? Maksudnya bukan resolusi gambar sekian megapixel yaa, melainkan ketetapan hati untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya... bisa dalam hal materi, prilaku, sifat, prestasi, dan lain sebagainya.

Nah... Kalau punya resolusi, tolong waspadai penyakit mental "hangat-hangat chicken feces" yaa Sob! Nama penyakitnya aja udah bikin ilfil dan sama sekali gak keren. Penyakit ini sangat berbahaya karena membuat kita gagal mencapai resolusi yang kita impikan.


Ciri-ciri penyakit ini persis seperti kotoran ayam:

1. "Panas" pertamanya doang. Alias menggebu-gebu di awal. Misalnya, mencanangkan berbagai mimpi dan resolusi diri di awal tahun. Rasanya impian itu sudah di pelupuk mata, sebentar lagi tercapai.

2. Begitu didiamkan sebentar langsung hilang hangatnya. Contoh: Bulan Januari masih sangat optimis, setelah dua sampai tiga bulan kemudian malah lesu dan jadi pesimis. Apalagi kalau target yang diharapkan tak kunjung diperoleh.

3. Lenyap tertimbun. Ibarat kotoran ayam yang jatuh ke tanah dan tertutup debu. Resolusi pun bisa bernasib tragis. Hanya keren dipamerkan dalam bentuk tulisan dan foto-foto, namun tak berhasil diwujudkan.

Sudah banyak resolusi yang "tewas" sebelum sampai tujuannya Sob. Itu sebabnya kalimat "Jangan mimpi tinggi-tinggi kalau jatuh bakal sakit!" begitu santer dan populer terdengar. Bisa dipastikan orang-orang yang mengucapkan kalimat sakti tersebut adalah orang-orang yang berpengalaman menyaksikan tewasnya impian, dan mengubur mimpi dalam-dalam di bawah nisan...

Lalu... gimana doong supaya resolusi yang kita canangkan gak jadi basi apalagi mati? Yap! Kita butuh AKSI dan EVALUASI Sob... kita akan bahas 2 hal tersebut satu per satu, so... pantengin tulisan ini sampai titik penghabisan yaa!


Resolusi itu MUSTI...

Yang paling pasti... resolusi itu musti Sob! Pasalnya, prinsip hidup seorang muslim itu: Untung kalau hari ini lebih baik dari kemarin; Rugi kalau hari ini sama dengan hari kemarin; dan Celaka kalau hari ini lebih buruk dari kemarin. Jadi, resolusi mustinya jadi semangat yang berkobar tiap hari di hati tiap muslim.

So... menjadi "pasrah" yang salah kaprah itu bener-bener masalah Sob! Rasulullah Saw. saja pernah menegur seseorang yang menaruh hewan tunggangannya begitu saja tanpa diikat terlebih dulu. Orang tersebut beranggapan bahwa dia adalah orang yang pasrah pada Allah, namun Rasulullah Saw. memperbaiki pemahamannya dengan menyuruhnya mengikat hewannya terlebih dulu, baru memasrahkan diri.

Lha... kalau begitu kita juga harus menegur diri sendiri yang "berpura-pura" pasrah dengan mengatakan, "Jalani hidup apa adanya, bagaikan air yang mengalir". Itu sih bukan pasrah namanya, tapi males dan gak bernyali... Mustinya kita tentukan dulu resolusi yang kita harapkan untuk hidup kita, baru kemudian usaha semaksimal mungkin dan menyerahkan hasilnya pada kehendak Allah.

Do the best and let Allah do the rest... lakukan terbaik dan biarkan Allah yang mengurus sisanya. Begituh....


SYARAT Resolusi

Resolusi banyak yang K-O ditengah jalan karena tidak memenuhi persyaratan Sob. Apa aja sih syaratnya? Ini dia beberapa syarat dalam membuat resolusi:

1. Yakin!
Kalau kita bikin resolusi tapi gak yakin, berarti cuma gaya-gayaan aja...
"Gue punya resolusi berhenti merokok tahun ini, tapi gue gak yakin bisa siih... yaa coba-coba aja deh daripada gak dicoba..." Yee... itu bukan resolusi namanya!

Resolusi haruslah sesuatu yang benar-benar kita yakini, meskipun semua orang sedunia gak meyakininya. Bayangin Sob... saat nabi Musa as. membelah lautan dengan tongkatnya, kalau ada setitik ketidakyakinan di hatinya atas ke-Maha Kuasa-an Allah, mungkinkah laut kan terbelah? Yaa gak mungkinlah!

Keajaiban itu hanya bekerja pada orang-orang beriman, yaitu orang-orang yang punya keyakinan. Coba lihat aja orang yang ragu-ragu... tidak dapat apapun dari keraguannya kan? So... cari sesuatu yang benar-benar kita yakini untuk dijadikan resolusi!

Satu catatan, keyakinan tidak sekedar terlihat dari perkataan Sob! Tapi meliputi keseluruhan: Hati, ucapan, dan perbuatan. So, kalau emang hati gak meyakini... biarpun mulut selalu berucap yakin, yaa gak bisa bohongi diri.

2. Butuh!
Resolusi haruslah sesuatu yang benar-benar kita butuhkan! Kita punya 1001 alasan mengapa kita harus mewujudkan resolusi tersebut. Misalnya, kita punya resolusi untuk tampil berhijab, menutup aurat. Tetapi kita sendiri belum merasa butuh, "Gue lebih cantik kelihatan rambut, udah gitu gue cepet ngerasa gerah, trus apa kata temen gue... bisa-bisa gue kena cap cewek sok suci."

Yaa... gak bakalan tercapai resolusi tersebut, biarpun di lemari kita telah menumpuk jilbab berbagai warna dan mode, tanpa perasaan benar-benar membutuhkan... apapun tidak bakal kita kerjakan.

Atau, misalnya kita punya resolusi untuk menjadi orang yang tepat waktu dan gak ngaret lagi, lha...kalau kita belum merasa butuh untuk on time, gak bakalan tercapai dah resolusi itu.

3. Spesifik!
Resolusi juga membutuhkan kejelasan dan spesifikasi Sob. Kita gak bisa sekedar berkata, "Gue punya resolusi jadi manusia yang lebih baik tahun ini!" Nah loh... maksudnya menjadi manusia lebih baik tuh apa?

Harus spesifik, contoh: Cepat melunasi utang, tidak berkata bohong, selalu berdzikir pagi dan petang, melayani orangtua dengan ikhlas, atau seperti apa? Semakin spesifik dan jelas, semakin bagus.

Dari Annida-online.com

0 komentar: