Salam Kami


doa rabithah

doa rabithah

HADAPILAH...SHOUTUL HARAKAH

Kamis, 02 Juni 2011

Kajian RISMA 3 Juni 2011: DOa Cahaya

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ الحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ واَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْجَلْسَةِ اْلعَظِيْمَةِ

......

[+/-] Selengkapnya...

Doa Cahaya



عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا كَانَ فِي دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَللّهُمَّ اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا وَفِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا وَفِي سَمْعِيْ نُوْرًا وَعَنْ يَمِيْنِيْ نُوْرًا وَعَنْ يَسَارِيْ نُوْرًا وَفَوْقِيْ نُوْرًا وَتَحْتِيْ نُوْرًا وَأَمَامِيْ نُوْرًا وَخَلْفِيْ نُوْرًا وَاجْعَلْنِيْ نُوْرًا
( صحيح البخاري )
" Dari Ibn Abbas ra berkata : Diantara Doa Nabi saw : "Wahai Allah jadikanlah pada hatiku cahaya, dan pada penglihatanku cahaya, dan pada pendengaranku cahaya, dan dikananku cahaya, dan dikiriku cahaya, dan diatasku cahaya, dan dibawahku cahaya, dan didepanku cahaya, dan dibelakangku cahaya, dan jadikan untukku cahaya". ( Shahih Al Bukhari )

......

[+/-] Selengkapnya...

Memang Seperti Itulah Dakwah


Oleh: Alm. Ust. Rahmat Abdullah

Memang seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu..Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai..Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. . Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..

......

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 01 Juni 2011

Memaafkan Itu Melegakan

“Gue susssaaaah banget maafin kesalahan dia!”
“Sampai mati pun, kagak bakalan gue ampunin, gue udah didzolimin!!!”

Sob, banyak yang tidak “ngeh” bahwa dendam sebenarnya tidak membawa apapun selain kehancuran. Bukan kehancuran buat orang yang kita timpakan rasa dendam euy! Melainkan kehancuran buat diri kita sendiri. Ali Radiyallahu’anhu dengan tepatnya mengumpamakan, “Memelihara dendam itu seperti diri kita meminum racun, tapi berharap orang lain yang mati.” Aha! Sudah jelas kan bahwa miara dendam sama parah dengan miara tuyul? Hii...  

......

[+/-] Selengkapnya...

Jangan Kalah Sama Duit 100 Ribu



Assalamu'alaikum.


Sob, coba bayangin kita semua sedang duduk manis di sebuah training motivasi, dengan Nida sebagai Trainer-nya. Hee...

Di awal training, Nida membuka sambil memegang uang pecahan 100 ribu, “Siapa yang mau uang ini?” Tampak banyak tangan diacungkan tanda berminat.

“Nida akan berikan uang ini kepada salah satu dari Sobat sekalian, tapi sebelumnya perkenankanlah Nida melakukan ini,” Nida pun  berdiri mendekati Sobat Nida semua. Uang itu Nida remas-remas sampai berlipat-lipat. Lalu bertanya lagi, “Siapa yang masih mau uang ini?” Jumlah tangan yang teracung masih tak berkurang.

“Baiklah,” jawab Nida, “Apa jadinya bila Nida melakukan ini?” ujar Nida lagi sambil menjatuhkan uang tersebut ke lantai dan menginjak-injaknya dengan sepatu. Meski masih utuh, kini uang itu jadi amat kotor dan tak mulus lagi.

“Nah, apakah sekarang masih ada yang berminat?” Tangan-tangan yang mengacung masih tetap banyak juga.

“Sobat Nida sekalian, kita baru saja mendapatkan sebuah pelajaran penting. Apa pun yang terjadi dengan uang ini, kita masih berminat, karena apa yang Nida lakukan tidak akan mengurangi nilainya. Biarpun lecek dan kotor, uang ini tetap bernilai 100 ribu.”

Dalam kehidupan ini, kita pernah beberapa kali terjatuh, terkoyak, dan berlepotan kotoran akibat keputusan yang kita buat dan situasi yang menerpa kita. Dalam kondisi seperti itu, kita merasa tak berharga, bahkan tak berarti. 

Padahal tiap orang memiliki nilai diri, yang ditentukan oleh karakter diri dan kontribusi manfaat yang diberikannya pada orang lain. Orang yang memiliki nilai diri tinggi sebagaimana uang pecahan 100 ribu (pecahan tertinggi di Indonesia), tetap saja akan berharga dan diperebutkan banyak orang.

Maka tugas masing-masing kita lah menambah nilai diri kita dengan akhlak yang baik tentunya. Agar apapun dan siapapun yang mengoyak-ngoyak kita, "menginjak-injak" kita, tetap tidak mampu mengubah nilai yang telah ada pada diri kita. Jangan mau kalah bernilai dari uang seratus ribuan!

Selamat menambah nilai diri hari ini, esok nanti, tanpa henti!

Wassalamualaikum.

......

[+/-] Selengkapnya...

KUBAYAR KEGAGALAN ITU


Penulis: Adenia
 Kami berlima hanya berani mengandalkan sisa-sisa harapan yang kami sendiri tidak yakin. Sebab air mata penyesalan itu  sepertinya sudah kering di sumur hati kami. Ujian her ini mungkin satu-satunya harapan kami untuk mempersembahkan sedikit senyum pada ayah dan ibu kami setelah kemarin-kemarin kepedihan dan keprihatinan yang kami  beri pada ibu dan ayah kami.

......

[+/-] Selengkapnya...

Mencari Malaikat

Penulis: Mariana Ulfah

Senja ini Niken sengaja tak buru-buru menghampiri bis di ujung jalur terminal. Sekedar menghilangkan pegal di pergelangan kaki. Ia berdiri dan bersandar pada jeruji besi biru pembatas. Dia mengamati hiruk-pikuk orang yang baru pulang kerja dan riuh rendahnya pengamen-pengamen cilik berdebat sambil berebut recehan yang bergemerincing dalam plastik kumal bekas permen.

......

[+/-] Selengkapnya...