Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu memiliki kepahaman yang utuh. Paham akan falsafah dasar perjuangan, paham akan nilai-nilai yang diperjuangkan, paham akan cita-cita yang hendak dicapai, paham akan jalan yang harus dilalui. Kader dakwah memiliki pemahaman yang komprehensif. Paham akan tahapan-tahapan untuk merealisasikan tujuan, paham akan konsekuensi setiap tahapan, paham akan logika tantangan yang menyertai setiap tahapan, paham bahwa di setiap tahapan dakwah memiliki tingkat resiko yang berlainan. Kepahaman kader dakwah terus berkembang.
Salam Kami
doa rabithah
HADAPILAH...SHOUTUL HARAKAH
Sabtu, 07 Desember 2013
Benarkah Kita Kader Dakwah??
Senin, 18 November 2013
Apakah Hati Telah Berhijab?
Jilbab minimalis, pakaian sempit, jins ketat, tanpa kaos kaki.
Sedikit gambaran tentang jilbab gaul
---
Dalil Menutup Aurat
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS Al-Ahzab:33
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya ...
QS An-Nuur:31
Batas-batas Aurat
Sabda Rasulullah SAW kepada Asma binti Abu Bakar,
"Wahai Asma sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidh) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya."
HR Abu Dawud
Pakaian yang Tidak Ketat
"Sesungguhnya sebilangan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium baunya."
HR Bukhari dan Muslim
Keterangan: Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ membentuk dan berbelah/membuka bahagian-bahagian tertentu.
Menjaga Lisan
"Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik."
QS Al Ahzab: 32
Tabarruj (Menampakkan Perhiasan)
Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Bijaksana.
QS An-Nuur:60
"... dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu ..."
QS Al-Ahzab:33
Memakai Wangian
"Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina."
HR Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban.
Bersentuhan dengan Bukan Mahram
"Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya"
HR At Tabrani dan Baihaqi
---
Khatimah, saya hanya ingin mengutip perkataan seorang al-akh ketika kami membahas hal ini:
"Memang fisik telah terhijab, tapi apakah HATI mereka telah terhijab?"
Allohualam bisshowab
Istana Cinta, Surga Harapan
Jumat, 15 Maret 2013
"Pemuda-Pemuda Obsesif" (Sebuah Refleksi Ashâbul Kahfi) Oleh DR. Saiful Bahri, MA
Disamping konsisten memegang teguh iman kepada Allah para pemuda itu teguh memegang prinsip dan mempertahankan harapan dengan penuh keyakinan bahwa suatu saat nanti Allah akan menurunkan pertolongan-Nya pada hamba-hamba-nya yang tertindas serta memuliakan agama-Nya dan para penganutnya yang taat. Allah-pun meneguhkan mereka dan semakin menambahkan petunjuk-Nya kepada mereka.
Hal ini dikatakan di depan para pemuka kerajaan bahkan sebagian riwayat ada yang menyebutkan di depan upacara resmi yang dihadiri oleh Kaisar Agung Romawi. Dan tentunya disaksikan oleh ratusan bahkan ribuan pasang mata. Tentunya merupakan pukulan telak bagi penguasa saat itu. Karenanya Allah meneguhkan mereka. Sehingga mereka berani berkata benar dengan lantang tanpa ketakutan sedikit pun. Apapun konsekuensinya. Mereka pun memberikan argument kuat dan berani. Hal ini bisa kita lihat di ayat selanjutnya (15), ”Kaum kami ini telah menjadikan selain dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?” Bahwa tak ada yang laik untuk dituhankan kecuali Dzat yang serba Maha. Siapakah Kaisar Romawi yang mengaku sebagai titisan Dewa. Apa kelebihan berhala-berhala yang tak bernyawa yang mereka sembah? Atau ruh-ruh leluhur mereka yang tidak ketahuan bagaimana nasib mereka di alam kubur?
Pelajaran Berharga
- Kaum muda itu tidak identik dengan hura-hura, tidak bisa diatur, tidak serius. Namun kaum muda adalah sekelompok orang yang penuh potensi kebaikan dan kekuatan yang bisa dimenej bisa dioptimalkan untuk berbagai kemaslahatan umat. Karena bila tidak digunakan untuk hal-hal yang baik akan mengarah pada hal-hal negatif yang merugikan banyak orang,
- Orang tua perlu memberi kesempatan kaum muda untuk berbuat dan berkarya dengan arahan dan bimbingan. Bukan sebaliknya disisihkan atau bahkan dijadikan saingan,
- Konsisten dan teguh dalam memegang prinsip selama itu merupakan sebuah kebenaran. Meski berhadapan dengan kezhaliman dan terror-teror fisik atau psikis,
- Memiliki manajemen harapan yang kuat dengan terus menenamkan rasa tawakkal pada Allah yang dibarengi usaha yang maksimal serta menularkannya kepada generasi setelah kita,
- Tidak berputus asa dalam berdakwah bagaimanapun kondisinya serta berani menanggung resiko apapun,
- Mempunyai strategi yang tepat dalam berdakwah serta mampu membangun jaringan (network) yang baik,
- Segala sesuatu itu berproses dan tidak terjadi seketika. Kemenangan agama Allah dan pembuktian janji Allah pun dengan sunnatullah. Bahkan dalam kisah ini memerlukan waktu tiga abad,
- Berdakwah tidak menunggu tua atau banyak ilmu. Tapi sampaikan dakwah itu sesuai pengetahuan kita,
- Menuai hasil dan buah usaha tidak selamanya bisa disaksikan langsung saat kita hidup. Namun bisa jadi bermanfaat untuk generasi setelah kita. Dengan ini justru akan semakin membuat amal kita bernilai tinggi dengan segenap keikhlasan dan ketulusan serta sepenuh kepasrahan pada Allah.
Ikhtitam
Semoga sedikit yang kita tadabburi ini semakin mendekatkan kita dengan al-Qur’an serta semakin membangun ketakwaan kita pada Allah. Demi menggapai kemuliaan di sisi Allah. WalLâhu a’lam.
*http://saifulelsaba.wordpress.com/2008/10/23/hidangan-allah-2/ ......
Selasa, 12 Februari 2013
Gila Sama Idola... Nggak Lah Yaaa!
Tentu Sobat Nida masih ingat betul ketika pertengahan 2011 lalu, Indonesia digemparkan dengan kedatangan salah satu icon remaja Amerika kala itu: Justin Biebers. Berbondong-bondong remaja dari hampir semua kota di Indonesia memenuhi Sentul demi melihat aksi panggung sang pujaan. Padahal, tiket masuk ke sana nggak murah, lho! Berkisar antara 500 ribu – 1 juta rupiah. Wow, amazing!
Belum lagi, untuk mendapatkan tiketnya, para Beliebers harus membeli jauh-jauh bulan sebelum kedatangan penyanyi muda yang biasa dipanggil JB itu. Ngantri plus desak-desakan demi tiket? So pasti!
Butterfly Effect
Assalamu’alaikum wr. wb.
Sejauh apa sih kebaikan yang kita lakukan berpengaruh sama dunia, Sob? Ceu ilah, Nida kok pertanyaannya jadi ala filosop gini yak? Hehehe. Mungkin kita masih malas berbuat baik karena merasa apa yang kita lakukan itu nothing. Masih sering kan, kita mikirnya kalo ngasih infaq recehan ke pengemis, jadi temen curhat karib yang lagi galau, atau minjemin buku ke rumah baca itu gak kan ngaruh apa-apa. Apalagi lihat kondisi masyarakat yang jauh dari nilai-nilai kebaikan. Korupsi di mana-mana, ekonomi segini-gini aja, masalah sepakbola pun gak kunjung reda. Hadeuh, remaja kayak kita ngelakukan apapun kayaknya gak kan ngubah apa-apa deh. Tapi, apa betul seperti itu, Sob?
Ketika Musik Bikin Gak Asik
Tiap Jumat malam, kayaknya remaja Indonesia lagi asyik mantengin layar tipi deh. Hmmm, apalagi kalo bukan buat nonton kontes nyanyi di salah satu stasiun tv swasta itu. Lihat orang dengan tampilan good looking en suara maut emang bikin kita betah diem di rumah ya, Sob. Beuhh, jangan-jangan Sobat Nida udah punya jagoan masing-masing malah? Fyi nih, video Fatin, anak SMA yang nyanyiin Grenade itu, ditonton sama sejuta lebih pengunjung youtube lohh. Percaya apa nggak, remaja kayak kita udah kebius aja sama faktor X dari acara ini. Bukan begitu, Sob?
Save Our Aqidah
"Awas... Tiga Shio "Dalam Bahaya" di Tahun ini!"
Gaswat...! Salah satu judul berita di salah satu web nasional mengangkat judul yang mengindikasikan kesyirikan masal! Bahkan yang lebih gaswatnya lagi, sang redaktur memiliki awalan nama M en nama belakang memakai salah satu asma Allah!
Fyuuhhh... emang sih, katanya itu didasarkan pada perhitungan bla bla bla, tapi masa iya kesialan ditimpakan cuma pada segelintir orang? Gak banget deh!